Seorang pemikir adalah individu yang otaknya memiliki lebih banyak tab terbuka daripada Google Chrome di laptop kentang, dan semuanya auto-refresh tanpa henti. Dia bisa memulai pagi dengan pertanyaan sederhana seperti “Kenapa donat bolong di tengah?” dan tiga jam kemudian sudah berada di ujung internet, mempelajari korelasi antara arsitektur Romawi kuno dan pola konsumsi gula. Saat Anda mengajaknya bicara, fisiknya mungkin mengangguk sopan, tapi di dalam kepalanya sedang berlangsung rapat dewan direksi yang membahas lima skenario berbeda dari percakapan tersebut, lengkap dengan analisis pro-kontra dan potensi kesalahpahaman. Diamnya bukanlah kosong, melainkan loading screen dari sebuah prosesor mental yang sedang mencoba menghubungkan titik antara kenapa kemarin hujan dan apakah alien itu sebenarnya ada, sambil memutuskan mau makan siang apa.